jooz

Minggu, 05 Juni 2011

TOKO ONLINE


Pak Guru, Thursday, May 21, 2009
Facebook memang benar-benar bikin kita tergila-gila dan penasaran untuk mengetahuinya. Salah satu yang bikin penasaran adalah banyaknya software gratis yang kita bisa gunakan untuk keperluan kita, apakah hanya untuk seneng-seneng, seperti games atau aplikasi yang bisa kita gunakan untuk bisnis kita. Dan salah satu aplikasi yang bisa kita gunakan adalah SHOPIT. Dengan Shopit, kita bisa membuat TOKO ONLINE di Facebook. Coba lihat di bawah ini, Toko Online percobaan yang saya buat.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKiyKeCxvqcaqjrhUA5TZozQUIrnQLUtjoYbSHeb_u-rU-enCXZM3BNe5r7htcSH3mbR89i-aQvpGqewTpk1eMT-ZOhNmPTJX_VJ2dGr46BBRaYYs0uWEVQlXLL5r-WBQyQrOKG0KyA2E/s400/s18.JPG

Dengan TOKO ONLINE di facebook, kita bisa mempromosikan dan juga menjual produk kita secara online ke pada para pengguna facebook. Yang lebih menyenangkan karena kita tidak membayar sepersenpun untuk membuat TOKO ONLINE di sini. Dalam satu TOKO ONLINE kita bisa menjual berbagai macacam produk. Maka buat rekan-rekan yang mempunyai produk untuk di jual secara online tapi tidak punya TOKO ONLINE atau yang biasa menjual melalui Iklan gratis atau melaui blog, sekarang bisa menggunakan TOKO ONLINE di Facebook.
Kalau tertarik, silakan baca panduan membuatnya:
1. Login ke facebook
2. Cari aplikasi Shopit (gunakan kotak pencarian dikanan atas untuk mencari atau kiri bawah dan klik Application dan cari Shopit)
3. Setelah Shopit di dapatkan, klik Shopit (lihat gambar di bawah)
s1
4. Klik Go to Application
s2
5. Cuekin yang lainnya dan langsung klik No Thanks, I'll do it later.
s3
6. Karena belum pernah bikin account di Shopit, maka klik No I don't.
s4
7. Silakan isi kolom perdaftaran dan selanjutnya klik Submit.
  • Store Name : Nama Toko
  • First Name : Nama pertama
  • Last Name : Nama terakhir
  • Email : Email untuk log in ke Shop it
  • Password : Kata sandi
  • Date of Birth : Tempat/tgl lahir
s5
8. Pendaftaran berhasil.
s6
9. Cari tulisan Add Products dan diklik untuk menyeting produk yang ingin kita jual.
s7
10. Silakan isi data-data seputar informasi produk yang ingin di jual dan klik Next Step kalau sudah selesai.
  • Product name : nama produk
  • Description : penjelasan atau spesifiksi produk
  • Quantity : jumlah stok produk yang kita miliki
  • Consition : Kondisi produk (old or used/second)
  • Category : jenis kategori produk
  • Start date : kapan mulai penjualan
  • End date : Kapan berakhirnya penjualan
  • Keywords : kata kunci yang berkaitan dengan produk
s8
11. Di bagian Selling option, kita tentukan apakah langsung menjualnya produknya atau menerima penawaran atau juga dua-duanya. Selesai klik Continue.
s9
12. Pada pengisian Pricing information, pilih currency (mata uang) dan metode pembayaran (paypal, check atau cash). Klik Continue sesudahnya
s10
13. Tentukan harga produk yang ingin kta jual. klik Continue sesudahnya.
s11
14. Tentukan Metode Pengiriman barang. Ada 2 pilihan; Shipping is included in price (harga produk sudah termasuk biaya pengiriman) atau Shipping is not included in price (harga produk belum termasuk biaya pengiriman). Kalau selesai klik Continue.
s12
15. Isi alamat pembayaran yang lengkap kalau pembayaran dengan cash.
s13
16. Tahap selanjutnya adalah menampilakan gambar dari produck yang ingin di jual. Klik browse, pilih image dan klik Add Product.
s14
17. Tunggu beberapa saat sampai gambarnya di upload. Dan akhirnya TOKO ONLINE di Facebook sudah selesai di buat. Langkah terakhir adalah mempublikasikan nya dengan meng Klik Publish.
s16
18. Klik Publish lagi.
s18
20. Untuk menambah aplikasi ini di kolom profil, silakan cari dan klik Add To Profile.
ScreenHunter_28 May. 21 20.51
Ok Bro selamat mencoba, semoga enggak membingungkan dan sukses dengan TOKO ONLINE NYA.

LAPANGAN


Bentuk – Bentuk Lapangan














 















Feri hidayatuloh
13
XI RPL2

SMK N 5 KENDAL

DINAS PENDIDIKAN SENI DAN OLAHRAGA

Lapangan sepak bola
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/e/e5/Football_pitch_metric.png/300px-Football_pitch_metric.png

Ukuran lapangan standar
  1. Ukuran: panjang 100-110 m x lebar 64-75 m
  2. Garis batas: garis selebar ... cm, yakni garis sentuh di sisi, garis gawang di ujung-ujung, dan garis melintang tengah lapangan; ... m lingkaran tengah; tak ada tembok penghalang atau papan
  3. Daerah penalti: busur berukuran 18 m dari setiap pos
  4. Garis penalti: 11 m dari titik tengah garis gawang
  5. Garis penalti kedua: ... m dari titik tengah garis gawang
  6. Zona pergantian: daerah ... m (... m pada setiap sisi garis tengah lapangan) pada sisi tribun dari pelemparan
  7. Gawang: lebar 7 m x tinggi 2,5 m
  8. Permukaan daerah pelemparan: halus, rata, dan tak abrasif
Bola
  1. Ukuran: 68-70 cm
  2. Keliling: 100 cm
  3. Berat: 410-450 gram
  4. Lambungan: 1000 cm pada pantulan pertama
  5. Bahan: karet atau karet sintetis (buatan)
Tim
  1. Jumlah pemain maksimal untuk memulai pertandingan: 11, salah satunya penjaga gawang
  2. Jumlah pemain maksimal keluar lapangan(tidak termasuk cedera): 4
  3. Jumlah pemain cadangan maksimal: 12
  4. Jumlah wasit: 1
  5. Jumlah hakim garis: 2-4
  6. Batas jumlah pergantian pemain: 3 kecuali pertandingan uji coba

Perlengkapan permainan
  1. Kaos bernomor (sejak tahun 1954)
  2. Kaos kaki
  3. Pelindung tulang kering
  4. Alas kaki bersolkan karet
  5. Harus menggunakan sepatu bola
Lama permainan
  1. Lama normal: 2x45 menit
  2. Lama istirahat: 15 menit
  3. Lama perpanjangan waktu: 2x15 menit (bila hasil masih imbang setelah 2 x 45 menit waktu normal)
  4. Ada adu penalti jika jumlah gol kedua tim seri saat perpanjangan waktu selesai.
  5. Time-out: 1 per tim per babak; tak ada dalam waktu tambahan
  6. Waktu pergantian babak: maksimal 15 menit

Lapangan bulu tangkis
Lapangan bulu tangkis berbentuk persgi panjang dan mempunyai ukuran seperti terlihat pada gambar. Garis-garis yang ada mempunyai ketebalan 40 mm dan harus berwarna kontras terhadap warna lapangan. Warna yang disarankan untuk garis adalah putih atau kuning. Permukaan lapangan disarankan terbuat dari kayu atau bahan sintetis yg lunak. Permukaan lapangan yang terbuat dari beton atau bahan sintetik yang keras sangat tidak dianjurkan karena dapat mengakibatkan cedera pada pemain. Jaring setinggi 1,55 m berada tepat di tengah lapangan. Jaring harus berwarna gelap kecuali bibir jaring yang mempunyai ketebalan 75 mm harus berwarna putih.
http://manyuns.files.wordpress.com/2010/11/250px-bulutangkis_ukuran.jpg?w=386&h=250
Ukuran Lapangan Bulutangkis
Perlengkapan
  • Raket
    Secara tradisional raket dibuat dari kayu. Kemudian aluminium atau logam ringan lainnya menjadi bahan yang dipilih. Kini, hampir semua raket bulu tangkis profesional berkomposisikan komposit serat karbon (plastik bertulang grafit). Serat karbon memiliki kekuatan hebat terhadap perbandingan berat, kaku, dan memberi perpindahan energi kinetik yang hebat. Namun, sejumlah model rendahan masih menggunakan baja atau aluminium untuk sebagian atau keseluruhan raket.
  • Senar
    Mungkin salah satu dari bagian yang paling diperhatikan dalam bulu tangkis adalah senar nya. Jenis senar berbeda memiliki ciri-ciri tanggap berlainan. Keawetan secara umum bervariasi dengan kinerja. Kebanyakan senar berketebalan 21 ukuran dan diuntai dengan ketegangan 18 sampai 30+ lb. Kesukaan pribadi sang pemain memainkan peran yang kuat dalam seleksi senar.
  • Kok
    Kok adalah bola yang digunakan dalam olahraga bulu tangkis, terbuat dari rangkaian bulu angsa yang disusun membentuk kerucut terbuka, dengan pangkal berbentuk setengah bola yang terbuat dari gabus. Dalam latihan atau pertandingan tidak resmi digunakan juga kok dari pelastik.
  • Sepatu.
    Karena percepatan sepanjang lapangan sangatlah penting, para pemain membutuhkan pegangan dengan lantai yang maksimal pada setiap saat. Sepatu bulu tangkis membutuhkan sol karet untuk cengkraman yang baik, dinding sisi yang bertulang agar tahan lama selama tarik-menarik, dan teknologi penyebaran goncangan untuk melompat; bulu tangkis mengakibatkan agak banyak stres (ketegangan) pada lutut dan pergelangan kaki.

Lapangan bola voli



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsV03QM09SypughnrhpfaF2B1536LblBwINxf90sxQr1z46QGuy8JIk-dwovLMnpz5N1RqpcphNUajesC-Td1fllrPLHUDboq8BB5-Fas82ncTXWLfA6HxvcmhPIQDh5P5pk-Lo8yIJcsz/s320/volley41.gif
Ukuran lapangan bola voli yang umum adalah 9 meter x 18 meter. Ukuran tinggi net putra 2,43 meter dan untuk net putri 2,24 meter. Garis batas serang untuk pemain belakang berjarak 3 meter dari garis tengah (sejajar dengan jaring). Garis tepi lapangan adalah 5 cm.


Lapangan Futsal
Lapangan Futsal berbentuk persegi panjang, dengan ukuran sebagai berikut :
Umum
Panjang : Minimum 25 m, Maksimum 42 m
Lebar     : Minimum 15 m, Maksimum 25 m

Standart Internasional
Panjang : Minimum 38 m, Maksimum 42 m
Lebar     : Minimum 18 m, Maksimum 25 m

Permukaan Lapangan Futsal
Permukaan lapangan harus mulus dan rata serta tidak kasar atau kesat. Penggunaan bahan dari kayu atau bahan buatan lainnya adalah sangat dianjurkan. Beton ataupun bata harus dihindarkan.
Semua garis memiliki lebar 8 cm.
Lapangan Futsal dibagi menjadi dua bagian yang dibelah oleh garis tengah lapangan.Tanda / Titik Tengah ditandai dengan sebuah titik ditengah-tengah garis tengah lapangan. Titik tengah dikelilingi oleh sebuah lingkaran dengan radius 3 meter.

Gambar Lapangan Futsal dan penjelasan perangkatnya, sebagai berikut :




Penalty Area
Penalty Area berbentuk seperempat lingkaran dengan radius 6 meter yang digambarkan berada ditengah-tengah pada garis gawang.
Bagian atas dari masing-masing seperempat lingkaran dihubungkan oleh garis sepanjang 3.16 meter yang membentang sejajar dengan garis gawang.

1. Titik Penalty
Pada Lapangan Futsal memiliki 2 titik penalty, yaitu dengan ukuran :
Titik Penalty Pertama : Berjarak 6 meter dari titik tengah antara posisi tiang gawang vertikal dan jaraknya sama diantara kedua tiang tersebut.
Titik Penalty Kedua : Berjarak 10 meter dari titik tengah antara posisi tiang gawang vertical dan jaraknya sama diantara kedua tiang tersebut.

2. Gawang
Ditempatkan pada tengah-tengah dari garis gawang. Gawang terdiri dari :
- Dua buah tiang sejajar vertical dengan jarak yang sama dari setaip sudut dan pada sisi atasnya dihubungkan dengan batang horizontal.
- Jarak kedua tiang vertical adalah 3 meter dan jarak dari sisi bawah batangan atas ke dasar permukaan lapangan adalah 2 meter.
- Tiang vertical maupun tiang horinzontal memiliki lebar dan kedalaman 8 cm.
- Jaring, terbuat dari tali rami, goni, atau nilon, dipautkan pada kedua tiang vertical dan tiang horizontal pada sisi belakang gawang.
- Bagian bawah didukung oleh batangan melengkung ataupun bentik lainnya untuk memberikan tahanan yang cukup.
- Kedalaman gawang adalah jarak dari ujung bagian dalam dari posisi gawang langsung kearah sisi luar lapangan, minimal 80 cm pada bagian atas dan 100 cm pada bagian bawah ( Permukaan Lapangan ).

Gambar Gawang Futsal beserta ukurannya :

Subsitution Zone ( Zona Pengganti )
Zona Pengganti pemain adalah tempat dimana pemain masuk dan keluar lapangan apabila terjadi pergantian pemain. Zona ini terletak persis didepan bangku tim dimana cadangan dari tim official berada.
Zona penggantian pemain ditempatkan secara langsung didepan dari bangku pemain cadangan dan memiliki panjang 5 meter. Zona ini ditandai pada setiap sisinya dengan sebuah garis yang memotong garis pembatas lapangan, lebar garis 8 cm dan panjang 80 cm, dimana 40 cm berada didalam lapangan dan 40 cm diluar dari lapangan.
Jarak antara masing-masing zona pergantian dengan titik perpotongan garis tengah lapangan dengan garis pembatas lapangan adalah 5 meter. Ruang yang bebas ini, secara langsung berada didepan meja penjaga waktu,. Harus tetap terjaga kebebasan pandangannya.

Gambar Subsitution Zone :



CERPEN

kumpulan-cerpen

cerita-cerita kehidupan

Monday, January 30, 2006

Peradilan Rakyat

Cerpen Putu Wijaya
Seorang pengacara muda yang cemerlang mengunjungi ayahnya, seorang pengacara senior yang sangat dihormati oleh para penegak hukum.

"Tapi aku datang tidak sebagai putramu," kata pengacara muda itu, "aku datang ke mari sebagai seorang pengacara muda yang ingin menegakkan keadilan di negeri yang sedang kacau ini."

Pengacara tua yang bercambang dan jenggot memutih itu, tidak terkejut. Ia menatap putranya dari kursi rodanya, lalu menjawab dengan suara yang tenang dan agung.

"Apa yang ingin kamu tentang, anak muda?"
Pengacara muda tertegun. "Ayahanda bertanya kepadaku?"
"Ya, kepada kamu, bukan sebagai putraku, tetapi kamu sebagai ujung
tombak pencarian keadilan di negeri yang sedang dicabik-cabik korupsi ini."
Pengacara muda itu tersenyum.
"Baik, kalau begitu, Anda mengerti maksudku."

"Tentu saja. Aku juga pernah muda seperti kamu. Dan aku juga berani, kalau perlu kurang ajar. Aku pisahkan antara urusan keluarga dan kepentingan pribadi dengan perjuangan penegakan keadilan. Tidak seperti para pengacara sekarang yang kebanyakan berdagang. Bahkan tidak seperti para elit dan cendekiawan yang cemerlang ketika masih di luar kekuasaan, namun menjadi lebih buas dan keji ketika memperoleh kesempatan untuk menginjak-injak keadilan dan kebenaran yang dulu diberhalakannya. Kamu pasti tidak terlalu jauh dari keadaanku waktu masih muda. Kamu sudah membaca riwayat hidupku yang belum lama ini ditulis di sebuah kampus di luar negeri bukan? Mereka menyebutku Singa Lapar. Aku memang tidak pernah berhenti memburu pencuri-pencuri keadilan yang bersarang di lembaga-lembaga tinggi dan gedung-gedung bertingkat. Merekalah yang sudah membuat kejahatan menjadi budaya di negeri ini. Kamu bisa banyak belajar dari buku itu."

Pengacara muda itu tersenyum. Ia mengangkat dagunya, mencoba memandang pejuang keadilan yang kini seperti macan ompong itu, meskipun sisa-sisa keperkasaannya masih terasa.

"Aku tidak datang untuk menentang atau memuji Anda. Anda dengan seluruh sejarah Anda memang terlalu besar untuk dibicarakan. Meskipun bukan bebas dari kritik. Aku punya sederetan koreksi terhadap kebijakan-kebijakan yang sudah Anda lakukan. Dan aku terlalu kecil untuk menentang bahkan juga terlalu tak pantas untuk memujimu. Anda sudah tidak memerlukan cercaan atau pujian lagi. Karena kau bukan hanya penegak keadilan yang bersih, kau yang selalu berhasil dan sempurna, tetapi kau juga adalah keadilan itu sendiri."

Pengacara tua itu meringis.
"Aku suka kau menyebut dirimu aku dan memanggilku kau. Berarti kita bisa bicara sungguh-sungguh sebagai profesional, Pemburu Keadilan."
"Itu semua juga tidak lepas dari hasil gemblenganmu yang tidak kenal ampun!"
Pengacara tua itu tertawa.
"Kau sudah mulai lagi dengan puji-pujianmu!" potong pengacara tua.
Pengacara muda terkejut. Ia tersadar pada kekeliruannya lalu minta maaf.

"Tidak apa. Jangan surut. Katakan saja apa yang hendak kamu katakan," sambung pengacara tua menenangkan, sembari mengangkat tangan, menikmati juga pujian itu, "jangan membatasi dirimu sendiri. Jangan membunuh diri dengan diskripsi-diskripsi yang akan menjebak kamu ke dalam doktrin-doktrin beku, mengalir sajalah sewajarnya bagaikan mata air, bagai suara alam, karena kamu sangat diperlukan oleh bangsamu ini."

Pengacara muda diam beberapa lama untuk merumuskan diri. Lalu ia meneruskan ucapannya dengan lebih tenang.

"Aku datang kemari ingin mendengar suaramu. Aku mau berdialog."
"Baik. Mulailah. Berbicaralah sebebas-bebasnya."

"Terima kasih. Begini. Belum lama ini negara menugaskan aku untuk membela seorang penjahat besar, yang sepantasnya mendapat hukuman mati. Pihak keluarga pun datang dengan gembira ke rumahku untuk mengungkapkan kebahagiannya, bahwa pada akhirnya negara cukup adil, karena memberikan seorang pembela kelas satu untuk mereka. Tetapi aku tolak mentah-mentah. Kenapa? Karena aku yakin, negara tidak benar-benar menugaskan aku untuk membelanya. Negara hanya ingin mempertunjukkan sebuah teater spektakuler, bahwa di negeri yang sangat tercela hukumnya ini, sudah ada kebangkitan baru. Penjahat yang paling kejam, sudah diberikan seorang pembela yang perkasa seperti Mike Tyson, itu bukan istilahku, aku pinjam dari apa yang diobral para pengamat keadilan di koran untuk semua sepak-terjangku, sebab aku selalu berhasil memenangkan semua perkara yang aku tangani.

Aku ingin berkata tidak kepada negara, karena pencarian keadilan tak boleh menjadi sebuah teater, tetapi mutlak hanya pencarian keadilan yang kalau perlu dingin danbeku. Tapi negara terus juga mendesak dengan berbagai cara supaya tugas itu aku terima. Di situ aku mulai berpikir. Tak mungkin semua itu tanpa alasan. Lalu aku melakukan investigasi yang mendalam dan kutemukan faktanya. Walhasil, kesimpulanku, negara sudah memainkan sandiwara. Negara ingin menunjukkan kepada rakyat dan dunia, bahwa kejahatan dibela oleh siapa pun, tetap kejahatan. Bila negara tetap dapat menjebloskan bangsat itu sampai ke titik terakhirnya hukuman tembak mati, walaupun sudah dibela oleh tim pembela seperti aku, maka negara akan mendapatkan kemenangan ganda, karena kemenangan itu pastilah kemenangan yang telak dan bersih, karena aku yang menjadi jaminannya. Negara hendak menjadikan aku sebagai pecundang. Dan itulah yang aku tentang.

Negara harusnya percaya bahwa menegakkan keadilan tidak bisa lain harus dengan keadilan yang bersih, sebagaimana yang sudah Anda lakukan selama ini."

Pengacara muda itu berhenti sebentar untuk memberikan waktu pengacara senior itu menyimak. Kemudian ia melanjutkan.

"Tapi aku datang kemari bukan untuk minta pertimbanganmu, apakah keputusanku untuk menolak itu tepat atau tidak. Aku datang kemari karena setelah negara menerima baik penolakanku, bajingan itu sendiri datang ke tempat kediamanku dan meminta dengan hormat supaya aku bersedia untuk membelanya."

"Lalu kamu terima?" potong pengacara tua itu tiba-tiba.
Pengacara muda itu terkejut. Ia menatap pengacara tua itu dengan heran.
"Bagaimana Anda tahu?"

Pengacara tua mengelus jenggotnya dan mengangkat matanya melihat ke tempat yang jauh. Sebentar saja, tapi seakan ia sudah mengarungi jarak ribuan kilometer. Sambil menghela napas kemudian ia berkata: "Sebab aku kenal siapa kamu."

Pengacara muda sekarang menarik napas panjang.
"Ya aku menerimanya, sebab aku seorang profesional. Sebagai seorang pengacara aku tidak bisa menolak siapa pun orangnya yang meminta agar aku melaksanakan kewajibanku sebagai pembela. Sebagai pembela, aku mengabdi kepada mereka yang membutuhkan keahlianku untuk membantu pengadilan menjalankan proses peradilan sehingga tercapai keputusan yang seadil-adilnya."

Pengacara tua mengangguk-anggukkan kepala tanda mengerti.
"Jadi itu yang ingin kamu tanyakan?"
"Antara lain."
"Kalau begitu kau sudah mendapatkan jawabanku."
Pengacara muda tertegun. Ia menatap, mencoba mengetahui apa yang ada di dalam lubuk hati orang tua itu.
"Jadi langkahku sudah benar?"
Orang tua itu kembali mengelus janggutnya.

"Jangan dulu mempersoalkan kebenaran. Tapi kau telah menunjukkan dirimu sebagai profesional. Kau tolak tawaran negara, sebab di balik tawaran itu tidak hanya ada usaha pengejaran pada kebenaran dan penegakan keadilan sebagaimana yang kau kejar dalam profesimu sebagai ahli hukum, tetapi di situ sudah ada tujuan-tujuan politik. Namun, tawaran yang sama dari seorang penjahat, malah kau terima baik, tak peduli orang itu orang yang pantas ditembak mati, karena sebagai profesional kau tak bisa menolak mereka yang minta tolong agar kamu membelanya dari praktik-praktik pengadilan yang kotor untuk menemukan keadilan yang paling tepat. Asal semua itu dilakukannya tanpa ancaman dan tanpa sogokan uang! Kau tidak membelanya karena ketakutan, bukan?"
"Tidak! Sama sekali tidak!"
"Bukan juga karena uang?!"
"Bukan!"
"Lalu karena apa?"
Pengacara muda itu tersenyum.
"Karena aku akan membelanya."
"Supaya dia menang?"

"Tidak ada kemenangan di dalam pemburuan keadilan. Yang ada hanya usaha untuk mendekati apa yang lebih benar. Sebab kebenaran sejati, kebenaran yang paling benar mungkin hanya mimpi kita yang tak akan pernah tercapai. Kalah-menang bukan masalah lagi. Upaya untuk mengejar itu yang paling penting. Demi memuliakan proses itulah, aku menerimanya sebagai klienku."
Pengacara tua termenung.
"Apa jawabanku salah?"
Orang tua itu menggeleng.

"Seperti yang kamu katakan tadi, salah atau benar juga tidak menjadi persoalan. Hanya ada kemungkinan kalau kamu membelanya, kamu akan berhasil keluar sebagai pemenang."

"Jangan meremehkan jaksa-jaksa yang diangkat oleh negara. Aku dengar sebuah tim yang sangat tangguh akan diturunkan."

"Tapi kamu akan menang."
"Perkaranya saja belum mulai, bagaimana bisa tahu aku akan menang."

"Sudah bertahun-tahun aku hidup sebagai pengacara. Keputusan sudah bisa dibaca walaupun sidang belum mulai. Bukan karena materi perkara itu, tetapi karena soal-soal sampingan. Kamu terlalu besar untuk kalah saat ini."

Pengacara muda itu tertawa kecil.
"Itu pujian atau peringatan?"
"Pujian."
"Asal Anda jujur saja."
"Aku jujur."
"Betul?"
"Betul!"

Pengacara muda itu tersenyum dan manggut-manggut. Yang tua memicingkan matanya dan mulai menembak lagi.
"Tapi kamu menerima membela penjahat itu, bukan karena takut, bukan?"

"Bukan! Kenapa mesti takut?!"
"Mereka tidak mengancam kamu?"
"Mengacam bagaimana?"
"Jumlah uang yang terlalu besar, pada akhirnya juga adalah sebuah ancaman. Dia tidak memberikan angka-angka?"

"Tidak."
Pengacara tua itu terkejut.
"Sama sekali tak dibicarakan berapa mereka akan membayarmu?"
"Tidak."
"Wah! Itu tidak profesional!"
Pengacara muda itu tertawa.
"Aku tak pernah mencari uang dari kesusahan orang!"
"Tapi bagaimana kalau dia sampai menang?"
Pengacara muda itu terdiam.
"Bagaimana kalau dia sampai menang?"
"Negara akan mendapat pelajaran penting. Jangan main-main dengan kejahatan!"
"Jadi kamu akan memenangkan perkara itu?"
Pengacara muda itu tak menjawab.
"Berarti ya!"
"Ya. Aku akan memenangkannya dan aku akan menang!"

Orang tua itu terkejut. Ia merebahkan tubuhnya bersandar. Kedua tangannya mengurut dada. Ketika yang muda hendak bicara lagi, ia mengangkat tangannya.

"Tak usah kamu ulangi lagi, bahwa kamu melakukan itu bukan karena takut, bukan karena kamu disogok."
"Betul. Ia minta tolong, tanpa ancaman dan tanpa sogokan. Aku tidak takut."

"Dan kamu menerima tanpa harapan akan mendapatkan balas jasa atau perlindungan balik kelak kalau kamu perlukan, juga bukan karena kamu ingin memburu publikasi dan bintang-bintang penghargaan dari organisasi kemanusiaan di mancanegara yang benci negaramu, bukan?"

"Betul."
"Kalau begitu, pulanglah anak muda. Tak perlu kamu bimbang.

Keputusanmu sudah tepat. Menegakkan hukum selalu dirongrong oleh berbagai tuduhan, seakan-akan kamu sudah memiliki pamrih di luar dari pengejaran keadilan dan kebenaran. Tetapi semua rongrongan itu hanya akan menambah pujian untukmu kelak, kalau kamu mampu terus mendengarkan suara hati nuranimu sebagai penegak hukum yang profesional."

Pengacara muda itu ingin menjawab, tetapi pengacara tua tidak memberikan kesempatan.
"Aku kira tak ada yang perlu dibahas lagi. Sudah jelas. Lebih baik kamu pulang sekarang. Biarkan aku bertemu dengan putraku, sebab aku sudah sangat rindu kepada dia."

Pengacara muda itu jadi amat terharu. Ia berdiri hendak memeluk ayahnya. Tetapi orang tua itu mengangkat tangan dan memperingatkan dengan suara yang serak. Nampaknya sudah lelah dan kesakitan.

"Pulanglah sekarang. Laksanakan tugasmu sebagai seorang profesional."
"Tapi..."

Pengacara tua itu menutupkan matanya, lalu menyandarkan punggungnya ke kursi. Sekretarisnya yang jelita, kemudian menyelimuti tubuhnya. Setelah itu wanita itu menoleh kepada pengacara muda.
"Maaf, saya kira pertemuan harus diakhiri di sini, Pak. Beliau perlu banyak beristirahat. Selamat malam."

Entah karena luluh oleh senyum di bibir wanita yang memiliki mata yang sangat indah itu, pengacara muda itu tak mampu lagi menolak. Ia memandang sekali lagi orang tua itu dengan segala hormat dan cintanya. Lalu ia mendekatkan mulutnya ke telinga wanita itu, agar suaranya jangan sampai membangunkan orang tua itu dan berbisik.

"Katakan kepada ayahanda, bahwa bukti-bukti yang sempat dikumpulkan oleh negara terlalu sedikit dan lemah. Peradilan ini terlalu tergesa-gesa. Aku akan memenangkan perkara ini dan itu berarti akan membebaskan bajingan yang ditakuti dan dikutuk oleh seluruh rakyat di negeri ini untuk terbang lepas kembali seperti burung di udara. Dan semoga itu akan membuat negeri kita ini menjadi lebih dewasa secepatnya. Kalau tidak, kita akan menjadi bangsa yang lalai."

Apa yang dibisikkan pengacara muda itu kemudian menjadi kenyataan. Dengan gemilang dan mudah ia mempecundangi negara di pengadilan dan memerdekaan kembali raja penjahat itu. Bangsat itu tertawa terkekeh-kekeh. Ia merayakan kemenangannya dengan pesta kembang api semalam suntuk, lalu meloncat ke mancanegara, tak mungkin dijamah lagi. Rakyat pun marah. Mereka terbakar dan mengalir bagai lava panas ke jalanan, menyerbu dengan yel-yel dan poster-poster raksasa. Gedung pengadilan diserbu dan dibakar. Hakimnya diburu-buru. Pengacara muda itu diculik, disiksa dan akhirnya baru dikembalikan sesudah jadi mayat. Tetapi itu pun belum cukup. Rakyat terus mengaum dan hendak menggulingkan pemerintahan yang sah.

Pengacara tua itu terpagut di kursi rodanya. Sementara sekretaris jelitanya membacakan berita-berita keganasan yang merebak di seluruh wilayah negara dengan suaranya yang empuk, air mata menetes di pipi pengacara besar itu.

"Setelah kau datang sebagai seorang pengacara muda yang gemilang dan meminta aku berbicara sebagai profesional, anakku," rintihnya dengan amat sedih, "Aku terus membuka pintu dan mengharapkan kau datang lagi kepadaku sebagai seorang putra. Bukankah sudah aku ingatkan, aku rindu kepada putraku. Lupakah kamu bahwa kamu bukan saja seorang profesional, tetapi juga seorang putra dari ayahmu. Tak inginkah kau mendengar apa kata seorang ayah kepada putranya, kalau berhadapan dengan sebuah perkara, di mana seorang penjahat besar yang terbebaskan akan menyulut peradilan rakyat seperti bencana yang melanda negeri kita sekarang ini?" ***

Cirendeu 1-3-03

MAKALAH

MAKALAH


                                          
KATA PENGANTAR
 
          Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada tim penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul:
“RUMUS SUKSES MENGHADAPI UJIAN MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI”
            Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.
            Tim penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih dari jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun dePmikian, tim penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, tim penulis dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan,saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini.
            Akhirnya tim penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.
Samarinda, 3 maret 2005
 
 
Penulis
 
 BAB I
PENDAHULUAN
 
A.     Latar Belakang Masalah
Dikalangan para siswa, terutama bagi mereka yang secara formal berada dibangku SMA dan ingin melanjutkan ke perguruan tinggi negeri. Kadar siswa yang mengikuti ujian masuk perguruan tinggi negeri, setiap tahunnya selalu meningkat.Pada dasarnya untuk mengikuti ujian masuk perguruan tinggi negeri diperlukan kesiapan yang matang, kesiapan tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara. Dari tahun ke tahun perbandingan ketidak lulusan masuk perguruan tinggi negeri selalu meningkat. Keresahan masyarakat semakin membuat berbagai penafsiran yang salah. Oleh karena itu, diperlukan cara untuk menghadapi ujian masuk perguruan tinggi negeri.
Melalui makalah ini, kami mencoba untuk memberikan beberapa Solusi dari masalah yang meresahkan masyarakat yaitu persentase ketidak lulusan yang terus meningkat, sehingga para siswa dapat mengetahui cara sukses menghadapi ujian masuk perguruan tinggi negeri.
 
B. Pembatasan Masalah
            Melihat dari latar belakang masalah serta memahami pembahasannya maka penulis dapat memberikan batasan-batasan pada :
  1. rumus sukses untuk menghadapi ujian masuk perguruan tinggi negeri.
  2. cara-cara menghadapi ujian masuk perguruan tinggi negeri.
 
C. Rumusan Masalah
            Masalah yang dibahas dalam penulisan makalah ini adalah :
  1. bagaimana rumus sukses menghadapi ujian masuk perguruan tinggi negeri ?
  2. bagaimana cara menghadapi ujian masuk perguruan tinggi negeri ?
 
 
D. Tujuan Penulisan
            Tujuan daripada penulisan makalah ini adalah :
  1. mengetahui rumus kesuksesan dalam menembus perguruan tinggi negeri
  2. mengetahui cara-cara yang digunakan agar lulus dalam ujian masuk perguruan tinggi negeri.
 
 
E. Manfaat Penulisan
            Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua pihak, khususnya kepada siswa untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam menghadapi ujian masuk perguruan tinggi negeri. Manfaat lain dari penulisan makalah ini adalah dengan adanya penulisan makalah ini diharapkan dapat dijadikan acuan didalam menghadapi ujian masuk perguruan tinggi neperi,khususbya bagi para siswa yang ingin mengikuti ujian masuk perguruan tinggi negeri.
 
F. Metode Pengumpulan Data
            Data penulisan makalah ini diperoleh dengan metode studi kepustakaan. Metode studi kepustakaan yaitu suatu metode dengan membaca telaah pustaka tentang kiat sukses membus perguruan tinggi negeri. Selain itu, tim penulis juga memperoleh data dari internet. 
 
 BAB II
PENUTUP
 
A. Kesimpulan
            Berdasarkan pembahasan dapat disimpulkan bahwa :
  1. sukses menghadapi ujian masuk perguruan tinggi negeri diperlukan rumus atau kiat khusus yaitu melalui kesempatan, usaha dan strategi.
  2. usaha untuk menghadapi ujian masuk perguruan tinggi negeri dilakukan dengan belajar yang giat,menjaga kesehatan, dan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
 
  1. Saran
1.             Mengingat perlunya mempertimbangkan passing grade perguruan tinggi negeri maka perlu diketahui tentang informasi yang sebanyak-banyaknya tentang passing grade tahun-tahun sebelumnya
2.             perlu mengembangkan keyakinan dalam menyelesaikan ujian masuk perguruan tinggi negeri, bahwa siswa yang bersangkutan dapat menyelesaikan tes tersebut.
3.             mengingat berbagai resiko yang dapat ditimbulkan maka diperlukan kejujuran untuk mengisi tes tersebut.
 
KEMBALI  KE   MENU  UTAMA