jooz

Kamis, 14 Maret 2013

K O N F L I K => JENIS – JENIS KONFLIK


K O N F L I K

JENIS – JENIS KONFLIK

Menurut Dahrendorf, konflik dibedakan menjadi 4 macam :
·         Konflik antara atau dalam peran sosial ( intrapribadi ). Konflik status yang dirasakan seseorang dalam batinnya sendiri.
Contoh:
– Seorang wanita harus memilih sebagai wanita karier atau ibu rumah tangga
- Seorang anak harus memilih meneruskan kuliah atau bekerja.
·         Konflik antara kelompok - kelompok sosial.
Contoh :
Peraturan yang dikeluarkan satu departemen bertentangan dengan peraturan departemen yang lain. DPU ( Dinas Pekerjaan Umum ) yang punya tanggung jawab terhadap jalan - jalan raya, kadang terjadi konflik dengan PLN ( Perusahaan Listrik Negara ) yang melubangi jalan ketika membuat jaringan listrik baru. Pada waktu membuat jaringan baru tersebut, kadangkala pula berkonflik dengan TELKOM karena merusak jaringan telpon dan dengan PDAM ( Perusahaan Daerah Air Minum ) karena membocorkan pipa air. Keempat Instansi tersebut akan saling berbenturan dalam melaksanakan statusnya masing - masing.
·         Konflik kelompok terorganisir dan tidak terorganisir.
Contoh :
Kabupaten Balangan yang merupakan sebuah kabupaten baru yang dibentuk berdasarkan UU RI No 2 Tahun 2003 tanggal 25 Pebruari 2003. Semula Kabupaten Balangan merupakan bagian dari Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Kalimantan Selatan. Kabupaten Balangan akan potensi pertambangan seperti biji besi dengan cadangan lebih dari 5 juta ton, Emas Primer dan skunder, Batu gamping dengan cadangan lebih dari 1000 juta ton, koalin dengan cadangan hampir 1 juta ton dan yang terbanyak batu bara.
Sebelum adanya pemisahan dengan kabupaten induknya Hulu Sungai Utara telah ada beberapa perusahaan pertambangan besar di kawasan ini seperti PT. Adaro Indonesia, PT. Bantala Coal Mining dan PT. Mantimin yang semuanya bergerak di bidang pertambangan Batu bara. Namun ada pula pertambangan biji besi yang rencana akan di buka, bupati Hulu Sungai Utara Suhailin Muhtar telah menandatangani nota kesepahaman dengan Investor dari Korea yaitu PT. Han In Iron Mining pada tanggal 1 mei 2001 dan pada tanggal 12 April 2002 telah dilakukan penanda tanganan kontrak Karya Pertambangan Biji Besi dengan PT. Sari Bumi Sinar Karya. Rencana investasi pertambangan biji besi tersebut berada Kawasan Hukum Adat Dayak Pitap. Disamping itu pemerintah HSU sudah mencadangkan beberapa kawasan untuk beberapa kawasan pertambangan.
·         Konflik antar satuan nasional.
Contoh :
          Seandainya lima tahun yang lalu ada yang bertanya tentang apakah ancaman terhadap keamanan nasional Indonesia, maka jawabannya pasti bisa bermacam-macam, kecuali terorisme. Sementara itu, keamanan-dalam kasus-kasus tertentu, kelangsungan hidup-di banyak negara di kawasan ini bergantung pada kemampuannya untuk mencegah ancaman yang muncul dari ekstremisme, konflik antar-etnis, dan nasionalisme etnis.
·         Konflik antar atau tidak antar agama.
Contoh :
-  Tahun 1996, 5 gereja dibakar oleh 10,000 massa di Situbondo karena adanya konflik yang disebabkan oleh kesalahpahaman.
- Adanya bentrok di kampus Sekolah Tinggi Theologi Injil Arastamar (SETIA) dengan masyarakat setempat hanya karena kesalahpahaman akibat kecurigaan masyarakat setempat terhadap salah seorang mahasiswa SETIA yang dituduh mencuri, dan ketika telah diusut Polisi tidak ditemukan bukti apapun. Ditambah lagi adanya preman provokator yang melempari masjid dan masuk ke asrama putri kampus tersebut. Dan bisa ditebak, akhirnya meluas ke arah agama, ujung-ujungnya pemaksaan penutupan kampus tersebut oleh masyarakat sekitar secara anarkis.
- Perbedaan pendapat antar kelompok – kelompok Islam seperti FPI ( Front Pembela Islam ) dan Muhammadiyah.
- Perbedaan penetapan tanggal hari Idul Fitri, karena perbedaan cara pandang masing – masing umat.



SEBAB – SEBAB TIMBULNYA KONFLIK
·         Perbedaan individu, yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan.
·         Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi - pribadi yang berbeda.
·         Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok.
·         Perubahan - perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat.

KONFLIK DALAM ORGANISASI

Pembabatan hutan adat di Kalimantan Tengah terus berlangsung seperti terjadi di kawasan hutan Tamanggung Dahiang di Desa Tumbang Dahui, Kecamatan Katingan Hulu, Kabupaten Katingan pada bulan awal Nopember 2002. Kejadian ini sebenarnya telah diketahui oleh seorang tokoh desa bernama Salin R. Ahad yang kemudian permasalahan ini dilaporkan ke Polda, Kejaksaan Tinggi, dan DPRD Propinsi Kalteng yang dianggap menginjak-injak harga diri masyarakat adat dan hukum-hukum adat setempat. Kemudian tokoh desa itu juga mengungkapkan keterlibatan oknum-oknum BPD (Badan Perwakilan Desa) yang ikut membekingi dan melakukan pembabatan hutan adat tersebut.
Kejadian yang hampir sama terjadi pada pertengahan bulan Juni 2002. 189 warga desa di wilayah Kecamatan Gunung Purei, Kabupaten Barito Utara menuntut HPH PT. Indexim dan PT. Sindo Lumber telah melakukan pembabatan hutan di kawasan Gunung Lumut. Kawasan hutan lindung Gunung Lumut di desa Muara Mea itu oleh masyarakat setempat dijadikan kawasan ritual sekaligus sebagai hutan adat bagi masyarakat dayak setempat yang mayoritas pemeluk Kaharingan. Sebelum kejadian ini telah diadakan pertemuan antara masyarakat adat dan HPH-HPH tersebut.
Namun setelah sekian lama ternyata isi kesepakatan tersebut telah diubah oleh HPH-HPH itu dan ini terbukti bahwa perwakilan - perwakilan masyarakat adat dengan tegas menolak dan tidak mengakui isi dari kesepakatan itu.
Selain itu, konflik yang terjadi antara mayarakat desa Tumbang Dahui denga perusahaan PT.Indexin dan PT.Sindo Lumber disebabkan dengan hal - hal seperti berikut:
  1. Masalah tata batas yang tidak jelas dari 2 belah pihak.
  2. Pelanggaran adat yang disebabkan perusahaan tersebut.
  3. Ketidakadilan aparat hukum dalam menyelsaikan persoalan.
  4. Hancurnya penyokong antara masyarakat adat dan masyarakat hutan akibat rusak dan sempitnya hutan.
  5. Tidak ada kontribusi positif pengelola hutan dengan masyarakat adat dan masyarakat di sekitar hutan.
  6. Perusahaan tidak melibatkan masyarakat adat dan masyarakat disekitar hutan dalam pengusahaan hutan.
Seharusnya,aparat keamanan yang bertugas melindungi masyarakat bisa menindak lanjuti kedua perusahaan tersebut,karena perusahaan PT.Indexin dan PT.Sindo Lumber telah melanggar tentang pengelolaan hutan.Kedua perusahaan tersebt telah membabat habis hutan di kawasan gunung lumut tersebut, apalagi hutan tersebut merupakan hutan lindung. Selain itu aparat kemanan juga dapat menangkap oknum BPD tersebut, karena oknum tersebut terlibat langsung dalam kerjasama dengan kedua perusahaan tersebut. Oknum ini harusnya menghalangi tindakan kedua perusahaan tersebut dalam pembabatan hutan.
Agar menghindari konflik dengan masyarakat sekitar,perusahaan juga seharusnya bersikap baik dalam lingkumgan sekitar.Seperti tidak melakukan pembabatan hutan lindung. Lalu jika melakukan penebangan pohon di hutan, harus melakukan reboisasi ( penanaman ulang pohon ). Hormat kepada masyarakat sekitar dan adat dan berlaku, karena masyarakat Kalimantan terkenal dengan adatnya yang harus di jaga secara turun menurun. Jika hal itu dilakukan oleh perusahaan, mungkin tidak ada yang namanya konflik eksetrnal.



PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
       Pengambilan keputusan secara universal didefinisikan sebagai pemilihan diantara berbagai alternative. Pengertian ini mencakup baik pembuatan pilihan maupun pemecahan masalah.
Langkah - langkah dalam proses pengambilan keputusan :
Menurut Herbert A. Simon, Proses pengambilan keputusan pada hakekatnya terdiri atas tiga langkah utama, yaitu :
- Kegiatan Intelijen, Menyangkut pencarian berbagai kondisi lingkungan yang diperlukan bagi keputusan.
- Kegiatan Desain, Tahap ini menyangkut pembuatan pengembangan dan penganalisaan berbagai rangkaian kegiatan yang mungkin dilakukan.
- Kegiatan Pemilihan, Pemilihan serangkaian kegiatan tertentu dari alternatif yang tersedia.
Sedangkan menurut Scott dan Mitchell, proses pengambilan keputusan meliputi :
-  Proses pencarian/ penemuan tujuan.
- Formulasi tujuan.
- Pemilihan Alternatif.
- Mengevaluasi hasil - hasil.
Pendekatan konperhensif lainnya adalah dengan menggunakan analisis sistem, menurut ELBING ada lima langkah dalam proses pengambilan keputusan :
- Identifikasi dan Diagnosa masalah.
- Pengumpulan dan Analisis data yang relevan.
- Pengembangan dan Evaluasi alternative alternative.
- Pemilihan Alternatif terbaik.
- Implementasi keputusan dan Evaluasi terhadap hasil - hasil.



SUMBER :
http://id.wikipedia.org/wiki/Konflik
http://luluvikar.wordpress.com/2010/12/05/status-sosial-dan-peranan-sosial/
http://www.ut.ac.id/html/suplemen/ehumaniora/isip4214a/link%2012.htm
http://www.ut.ac.id/html/suplemen/ehumaniora/isip4214a/link%2011.htm
http://denaizzkakakecil.wordpress.com/2009/11/10/konflik-agama/
http://yokoisvip.blogspot.com/2012/05/contoh-organisasi-yang-sedang-mengalami.html
http://kriswandisuwitno.wordpress.com/2012/03/29/proses-pengambilan-keputusan-dan-contoh-kasusnya/

2 komentar:

  1. According to Stanford Medical, It's indeed the one and ONLY reason women in this country get to live 10 years more and weigh on average 42 lbs lighter than us.

    (And actually, it has totally NOTHING to do with genetics or some secret exercise and EVERYTHING about "HOW" they eat.)

    P.S, What I said is "HOW", and not "WHAT"...

    Tap this link to uncover if this easy quiz can help you release your real weight loss possibility

    BalasHapus
  2. bestbet9ja youtube - videodl.cc
    Bestbet9ja youtube. 1) Bestbet9ja youtube. 2) BESTbet9ja youtube. 3) Bestbet9ja youtube. 4) youtube downloader Bestbet9ja youtube. 5) Bestbet9ja youtube. 6) Bestbet9ja youtube. 7) Bestbet9ja youtube. 8) Bestbet9ja youtube. 9) Bestbet9ja youtube.

    BalasHapus