MAKALAH MATAHARI
Oleh :
-Frida A.N
-Dedi Prihantoro
-Dyah Wahyu T
SMK NEGERI 6 KENDAL
TAHUAN AJARAN 2012/2013
KATA PENGANTAR
Puji
syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata΄ala, karena berkat
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Matahari. Makalah
ini diajukan guna memenuhi tugas mata pelajaran
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Sukorejo, Februari 2013
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR........................................................................................
DAFTAR
ISI.......................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN..................................................................................
A. Latar Belakang.............................................................................................
B. Rumusan Masalah........................................................................................
BAB 2 LANDASAN TEORI.............................................................................
Karakteristik
umum Matahari...........................................................................
Struktur
Matahari...............................................................................................
Inti Matahari..........................................................................................................
Zona radiatif..........................................................................................................
Zona konvektif......................................................................................................
Fotosfer.................................................................................................................
Kromosfer.............................................................................................................
Korona...................................................................................................................
Pergerakan
Matahari..........................................................................................
Jarak Matahari
ke bintang terdekat.................................................................
Ciri khas
Matahari..............................................................................................
Prominensa
(lidah api Matahari)............................................................................
Bintik Matahari.....................................................................................................
Angin Matahari.....................................................................................................
Badai Matahari......................................................................................................
Eksplorasi
Matahari............................................................................................
Matahari sebagai
simbol kepercayaan dan kebudayaan.................................
Peran Matahari
di berbagai kebudayaan dan kepercayaan....................................
Bangunan dan
benda yang berhubungan dengan Matahari..................................
Manfaat dan
peran Matahari............................................................................
BAB 3 PENUTUP...............................................................................................
Kesimpulan, saran...............................................................................................
Daftar Pustaka....................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pada dasarnya matahari merupakan salah satu
bintang yang berada di tata surya dan menjadi pusatnya. Matahari termasuk
bintang karena dapat menghasilkan energi cahaya sendiri. Cahaya matahari
dibandingkan bintang yang lain terasa lebih cemerlang. Hal itulah yang
menyebabkan pada waktu siang hari kita tidak dapat melihat bintang selain
matahari.
B.
Rumusan Masalah
1. Apakah
yang dimaksud matahari ?
2. Apakah
lapisan-lapisan matahari?
3.
Bagaimanakah energi pancaran matahari?
4.
Bagaimanakah perputaran matahari?
5.
Bagainamakah gerakan matahari?
6. Apakah
manfaat matahari bagi bumi?
BAB II
PEMBAHASAN
MATAHARI
Matahari adalah bola raksasa yang terbentuk
dari gas hidrogen dan helium. Matahari termasuk bintang berwarna putih yang berperan sebagai
pusat tata surya. Seluruh komponen tata surya
termasuk 8 planet dan satelit masing-masing,
planet-planet kerdil, asteroid, komet,
dan debu angkasa berputar mengelilingi Matahari. Di samping sebagai pusat
peredaran, Matahari juga merupakan sumber energi untuk kehidupan yang berkelanjutan. Panas
Matahari menghangatkan bumi dan membentuk iklim,
sedangkan cahayanya menerangi Bumi serta dipakai oleh
tumbuhan untuk proses fotosintesis. Tanpa
Matahari, tidak akan ada kehidupan di Bumi karena banyak reaksi kimia
yang tidak dapat berlangsung.
Nicolaus Copernicus
adalah orang pertama yang mengemukakan teori bahwa Matahari adalah pusat
peredaran tata surya pada abad 16. Teori ini kemudian dibuktikan oleh Galileo Galilei dan pengamat angkasa lainnya.
Teori yang kemudian dikenal dengan nama heliosentrisme ini mematahkan teori geosentrisme (bumi sebagai pusat tata surya)
yang dikemukakan oleh Ptolemeus dan telah
bertahan sejak abad ke dua sebelum masehi. Konsep fusi nuklir yang dikemukakan oleh Subrahmanyan
Chandrasekhar dan Hans Bethe pada tahun
1930
akhirnya dapat menjelaskan apa itu Matahari secara tepat
Karakteristik umum Matahari
Matahari berbentuk bola
yang berpijar dengan senyawa penyusun utama berupa gas hidrogen (74%) dan
helium (25%) terionisasi. Senyawa penyusun lainnya terdiri dari besi,
nikel, silikon, sulfur, magnesium, karbon, neon, kalsium, dan kromium. Cahaya Matahari berasal dari hasil
reaksi fusi hidrogen menjadi helium.
Berdasarkan
penghitungan menggunakan Hukum Newton dengan
melibatkan nilai kecepatan orbit Bumi, jarak Matahari, dan gaya gravitasi, diperoleh massa Matahari
sebesar 1,989x1030 kilogram. Angka tersebut
sama dengan 333.000 kali massa Bumi. Sementara itu, diameter Matahari adalah
1.392.000 kilometer atau 865.000 mil, sama dengan 109 kali diameter BumiSebagai
perbandingan, sebanyak 1,3 juta planet seukuran Bumi dapat masuk ke dalam
Matahari. Oleh karena itu, Matahari menjadi obyek terbesar di tata surya dengan
massa mencapai 99,85% dari total massa tata surya.
Matahari merupakan
bintang yang paling dekat dengan Bumi, yaitu berjarak rata-rata 149.600.000 kilometer (92,96 juta mil). Jarak Matahari ke
Bumi ini dikenal sebagai satuan astronomi
dan biasa dibulatkan (untuk penyederhanaan hitungan) menjadi 150 juta km.
Berdasarkan
penghitungan dengan metode analisis radioaktif, diketahui bahwa batuan bulan,
meteorit dan batuan Bumi tertua yang pernah
ditemukan berusia sekitar 4,6 miliar tahun. Sementara itu, sampel batuan
Matahari belum pernah didapatkan sehingga penghitungan dilakukan secara matematika menggunakan model interior
Matahari. Berdasarkan hasil penghitungan matematika adalah Matahari
diperkirakan berusia 5 ± 1,5 miliar tahun. Namun, oleh karena tata surya
diketahui terbentuk sebagai satu kesatuan dalam waktu yang berdekatan maka kini
secara umum Matahari dianggap berusia 4,6 miliar tahun. Matahari tergolong
bintang tipe G V, dengan ciri memiliki suhu permukaan sekitar 6.000 K dan
umumnya bertahan selama 10 miliar tahun.
Matahari diperkirakan berusia sekitar 7 miliar tahun lagi, sebelum
hidrogen di intinya habis. Bila hal tersebut terjadi, Matahari akan berekspansi
menjadi bintang raksasa berwarna merah yang dingin dan 'memakan' planet-planet
kecil di sekitarnya (mungkin termasuk Bumi) sebelum akhirnya kembali menjadi
bintang kerdil berwarna putih kembali.
Gaya gravitasi di
Matahari sebanding dengan 28 kali gravitasi di Bumi. Secara teori hal tersebut
berarti bila seseorang memiliki berat 100 kg di Bumi maka bila berjalan di
permukaan Matahari beratnya akan terasa seperti 2.800 kg. Gravitasi Matahari
memungkinkannya menarik semua komponen-komponen penyusunnya membentuk suatu
bentuk bola sempurna. Gravitasi Matahari jugalah yang menahan planet-planet
yang mengelilinginya tetap berada pada orbit masing-masing. Pengaruh dari
gravitasi Matahari masih dapat terasa hingga jarak 2 tahun cahaya.
Radiasi Matahari, lebih dikenal sebagai cahaya
Matahari, adalah campuran gelombang elektromagnetik yang terdiri dari gelombang inframerah, cahaya tampak, sinar ultraviolet. Semua gelombang
elektromagnetik ini bergerak dengan kecepatan sekitar 3,0 x 108 m/s.
Oleh karena itu radiasi atau cahaya memerlukan waktu 8 menit untuk sampai ke
Bumi. Matahari juga menghasilkan sinar gamma, namun frekuensinya semakin kecil
seiring dengan jaraknya meninggalkan inti.
Struktur Matahari
Matahari memiliki enam
lapisan yang masing-masing memiliki karakteristik tertentu. Keenam lapisan
tersebut meliputi inti Matahari, zona radiatif, dan zona konvektif yang
membentuk lapisan dalam (interior); fotosfer; kromosfer; dan korona sebagai
daerah terluar dari Matahari.
Inti Matahari
Inti adalah area
terdalam dari Matahari yang memiliki suhu sekitar 15 juta derajat Celcius (27 juta derajat Fahrenheit). Berdasarkan perbandingan
radius/diameter, bagian inti berukuran seperempat jarak dari pusat ke permukaan
dan 1/64 total volume Matahari. Kepadatannya adalah sekitar 150 g/cm3.
Suhu dan tekanan yang sedemikian tingginya memungkinkan adanya pemecahan atom-atom
menjadi elektron, proton, dan neutron. Neutron yang
tidak bermuatan akan meninggalkan inti menuju bagian Matahari yang lebih luar.
Sementara itu, energi panas di dalam inti menyebabkan pergerakan elektron dan
proton sangat cepat dan bertabrakan satu dengan yang lain menyebabkan reaksi
fusi nuklir (sering juga disebut termonuklir). Inti Matahari adalah tempat
berlangsungnya reaksi fusi nuklir helium menjadi hidrogen. Energi hasil reaksi
termonuklir di inti berupa sinar gamma dan neutrino memberi tenaga sangat besar sekaligus
menghasilkan seluruh energi panas dan cahaya yang diterima di Bumi. Energi tersebut dibawa keluar
dari Matahari melalui radiasi.
Zona radiatif
Zona radiatif adalah
daerah yang menyelubungi inti Matahari. Energi dari inti dalam bentuk radiasi
berkumpul di daerah ini sebelum diteruskan ke bagian Matahari yang lebih luar.
Kepadatan zona radiatif adalah sekitar 20 g/cm3 dengan suhu dari
bagian dalam ke luar antara 7 juta hingga 2 juta derajat Celcius. Suhu dan
densitas zona radiatif masih cukup tinggi, namun tidak memungkinkan terjadinya
reaksi fusi nuklir.
Zona konvektif
Zona konvektif adalah
lapisan di mana suhu mulai menurun. Suhu zona konvektif adalah sekitar 2 juta
derajat Celcius (3.5 juta derajat Fahrenheit). Setelah keluar dari zona
radiatif, atom-atom berenergi dari inti Matahari akan bergerak menuju lapisan
lebih luar yang memiliki suhu lebih rendah. Penurunan suhu tersebut menyebabkan
terjadinya perlambatan gerakan atom sehingga pergerakan secara radiasi menjadi
kurang efisien lagi. Energi dari inti Matahari membutuhkan waktu 170.000 tahun
untuk mencapai zona konvektifSaat berada di zona konvektif, pergerakan atom
akan terjadi secara konveksi di area
sepanjang beberapa ratus kilometer yang tersusun atas sel-sel gas raksasa yang
terus bersirkulasi. Atom-atom bersuhu tinggi yang baru keluar dari zona
radiatif akan bergerak dengan lambat mencapai lapisan terluar zona konvektif
yang lebih dingin menyebabakan atom-atom tersebut "jatuh" kembali ke
lapisan teratas zona radiatif yang panas yang kemudian kembali naik lagi.
Peristiwa ini terus berulang menyebabkan adanya pergerakan bolak-balik yang
menyebabakan transfer energi seperti yang terjadi saat memanaskan air dalam
panic. Oleh sebab itu, zona konvektif dikenal juga dengan nama zona pendidihan
(the boiling zone). Materi energi akan mencapai bagian atas zona
konvektif dalam waktu beberapa minggu.
Fotosfer
Fotosfer atau permukaan
Matahari meliputi wilayah setebal 500 kilometer dengan suhu sekitar 5.500 derajat
Celcius (10.000 derajat Fahrenheit). Sebagian besar radiasi Matahari yang
dilepaskan keluar berasal dari fotosfer. Energi tersebut diobservasi sebagai
sinar Matahari di Bumi, 8 menit setelah meninggalkan Matahari.
Kromosfer
Kromosfer adalah
lapisan di atas fotosfer. Warna dari kromosfer biasanya tidak terlihat karena
tertutup cahaya yang begitu terang yang dihasilkan fotosfer. Namun saat terjadi
gerhana Matahari total, di mana bulan
menutupi fotosfer, bagian kromosfer akan terlihat sebagai bingkai berwarna merah
di sekeliling Matahari. Warna merah tersebut disebabkan oleh tingginya
kandungan helium di sana.
Korona
Korona merupakan
lapisan terluar dari Matahari. Lapisan ini berwarna putih,
namun hanya dapat dilihat saat terjadi gerhana karena cahaya yang dipancarkan
tidak sekuat bagian Matahari yang lebih dalam. Saat gerhana total terjadi,
korona terlihat membentuk mahkota cahaya berwarna putih di sekeliling Matahari.[4] Lapisan korona memiliki suhu yang
lebih tinggi dari bagian dalam Matahari dengan rata-rata 2 juta derajat
Fahrenheit, namun di beberapa bagian bisa mencapai suhu 5 juta derajat
Fahrenheit.
Pergerakan
Matahari
Ilustrasi
rotasi Matahari. Terdapat perubahan posisi bintik Matahari selama terjadi
pergerakan
Matahari mempunyai dua
macam pergerakan, yaitu sebagai berikut :
- Matahari berotasi pada sumbunya dengan selama sekitar 27 hari untuk mencapai satu kali putaran. Gerakan rotasi ini pertama kali diketahui melalui pengamatan terhadap perubahan posisi bintik Matahari. Sumbu rotasi Matahari miring sejauh 7,25° dari sumbu orbit Bumi sehingga kutub utara Matahari akan lebih terlihat di bulan September sementara kutub selatan Matahari lebih terlihat di bulan Maret. Matahari bukanlah bola padat, melainkan bola gas, sehingga Matahari tidak berotasi dengan kecepatan yang seragam. Ahli astronomi mengemukakan bahwa rotasi bagian interior Matahari tidak sama dengan bagian permukaannya. Bagian inti dan zona radiatif berotasi bersamaan, sedangkan zona konvektif dan fotosfer juga berotasi bersama namun dengan kecepatan yang berbeda. Bagian ekuatorial (tengah) memakan waktu rotasi sekitar 24 hari sedangkan bagian kutubnya berotasi selama sekitar 31 hari. Sumber perbedaan waktu rotasi Matahari tersebut masih diteliti. Matahari dan keseluruhan isi tata surya bergerak di orbitnya mengelilingi galaksi Bimasakti. Matahari terletak sejauh 28.000 tahun cahaya dari pusat galaksi Bimasakti. Kecepatan rata-rata pergerakan ini adalah 828.000 km/jam sehingga diperkirakan akan membutuhkan waktu 230 juta tahun untuk mencapai satu putaran sempurna mengelilingi galaksi.
Jarak Matahari ke bintang terdekat
Sistem bintang yang
terdekat dengan Matahari adalah Alpha Centauri. Bintang yang dalam kompleks
tersebut yang memilkiki posisi terdekat dengan Matahari adalah Proxima Centauri, sebuah bintang berwarna merah
redup yang terdapat dalam rasi bintang Centaurus. Jarak Matahari ke Proxima Centauri
adalah sejauh 4,3 tahun cahaya (39.900 juta km atau 270 ribu unit astronomi),
kurang lebih 270 ribu kali jarak matahai ke Bumi. Para ahli astronomi
mengetahui bahwa benda-benda angkasa senantiasa bergerak dalam orbit
masing-masing. Oleh karena itu, perhitungan jarak dilakukan berdasarkan pada
perubahan posisi suatu bintang dalam kurun waktu tertentu dengan berpatokan
pada posisinya terhadap bintang-bintang sekitar. Metode pengukuran ini disebut parallaks
(parallax)
Ciri khas Matahari
Berikut ini adalah
beberapa ciri khas yang dimiliki oleh Matahari:
Prominensa (lidah api Matahari)
Maaf,
peramban Anda memiliki JavaScript yang dinonaktifkan atau tidak memiliki
pemutar media apapun. Anda dapat atau untuk memutar klip di peramban Anda.
Erupsi
prominensa yang terjadi pada 30 Maret 2010
Prominensa adalah salah
satu ciri khas Matahari, berupa bagian Matahari menyerupai lidah api yang
sangat besar dan terang yang mencuat keluar dari bagian permukaan serta
seringkali berbentuk loop (putaran). Prominensa disebut juga sebagai
filamen Matahari karena meskipun julurannya sangat terang bila dilihat di
angkasa yang gelap, namun tidak lebih terang dari keseluruhan Matahari itu
sendiri. Prominensa hanya dapat dilihat dari Bumi dengan bantuan teleskop dan filter. Prominensa terbesar yang
pernah ditangkap oleh SOHO (Solar and Heliospheric Observatory) diestimasi
berukuran panjang 350 ribu km.
Sama seperti korona,
prominensa terbentuk dari plasma namun memiliki suhu
yang lebih dingin. Prominensa berisi materi dengan massa mencapai 100 miliar
kg. Prominensa terjadi di lapisan fotosfer Matahari dan bergerak keluar menuju
korona MatahariPlasma prominensa bergerak di sepanjang medan magnet Matahari. Erupsi dapat terjadi ketika struktur prominesa menjadi
tidak stabil sehingga akan pecah dan mengeluarkan plasmanya. Ketika terjadi
erupsi, material yang dikeluarkan menjadi bagian dari struktur magnetik yang
sangat besar disebut semburan massa korona (coronnal mass ejection/
CME). Pergerakan semburan korona tersebut terjadi pada kecepatan yang sangat
tinggi, yaitu antara 20 ribu m/s hingga 3,2 juta km/s. Pergerakan tersebut juga
menyebabkan peningkatan suhu hingga puluhan juta derajat dalam waktu singkat.
Bila erupsi semburan massa korona mengarah ke Bumi, akan terjadi interaksi
dengan medan magnet Bumi dan mengakibatkan terjadinya badai
geomagnetik yang berpotensi mengganggu jaringan komunikasi dan listrik.
Suatu prominensa yang
stabil dapat bertahan di korona hingga berbulan-bulan lamanya dan ukurannya
terus membesar setiap hari. Para ahli masih terus meneliti bagaimana dan
mengapa prominensa dapat terjadi.
Bintik Matahari
Bintik Matahari adalaah
granula-granula cembung kecil yang ditemukan di bagian fotosfer Matahari dengan
jumlah yang tak terhitung. Bintik Matahari tercipta saat garis medan magnet
Matahari menembus bagian fotosfer.
Ukuran bintik Matahari dapat lebih besar daripada Bumi. Bintik Matahari
memiliki daerah yang gelap bernama umbra, yang dikelilingi oleh
daerah yang lebih terang disebut penumbra. Warna bintik
Matahari terlihat lebih gelap karena suhunya yang jauh lebih rendah dari
fotosfer. Suhu di daerah umbra adalah sekitar 2.200 °C sedangkan di daerah
penumbra adalah 3.500 °C. Oleh karena emisi cahaya juga dipengaruhi oleh
suhu maka bagian bintik Matahari umbra hanya mengemisikan 1/6 kali cahaya bila
dibandingkan permukaan Matahari pada ukuran yang sama.
Angin Matahari
Angin Matahari
terbentuk aliran konstan dari partikel-partikel yang dikeluarkan oleh bagian
atas atomosfer Matahari, yang bergerak ke seluruh tata surya. Partikel-partikel
tersebut memiliki energi yang tinggi, namun proses pergerakannya keluar medan
gravitasi Matahari pada kecepatan yang begitu tinggi belum dimengerti secara
sempurna. Kecepatan angin surya terbagi dua, yaitu angin cepat yang mencapai
400 km/s dan angin cepat yang mencapai lebih dari 500 km/s. Kecepatan ini juga bertambah
secara eksponensial seiring jaraknya dari Matahari. Angin Matahari yang umum
terjadi memiliki kecepatan 750 km/s dan berasal dari lubang korona di atmosfer
Matahari.
Beberapa bukti adanya
angin surya yang dapat dirasakan atau dilihat dari Bumi adalah badai
geomagnetik berenergi tinggi yang merusak satelit dan sistem listrik, aurora di Kutub Utara atau Kutub Selatan, dan partikel menyerupai ekor
panjang pada komet yang selalu menjauhi Matahari akibat hembusan angin surya.
Angin Matahari dapat membahayakan kehidupan di Bumi bila tidak terdapat medan
magnet Bumi yang melindungi dari radiasi. Pada kenyataannya, ukuran dan bentuk
medan magnet Bumi juga ditentukan oleh kekuatan dan kecepatan angin surya yang
melintas.
Badai Matahari
Badai Matahari terjadi
ketika ada pelepasan seketika energi magnetik yang terbentuk di atmosfer
Matahari. Plasma Matahari yang meningkat suhunya hingga jutaan Kelvin beserta
partikel-partikel lainnya berakselerasi mendekati kecepatan cahaya. Total
energi yang dilepaskan setara dengan jutaan bom hidrogen berukuran 100 megaton.
Jumlah dan kekuatan badai Matahari bervariasi. Ketika Matahari aktif dan
memiliki banyak bintik, badai Matahari lebih sering terjadi. Badai Matahari
seringkali terjadi bersamaan dengan luapan massa korona. Badai Matahari
memberikan risiko radiasi yang sangat besar terhadap satelit, pesawat ulang
alik, astronot, dan terutama sistem telekomunikasi Bumi. Badai Matahari yang
pertama kali tercatat dalam pustaka astronomi adalah pada tanggal 1 September
1859. Dua peneliti, Richard C. Carrington dan Richard Hodgson yang sedang
mengobservasi bintik Matahari melalui teleskop di tempat terpisah, mengamati
badai Matahari yang terlihat sebagai cahaya putih besar di sekeliling Matahari.
Kejadian ini disebut Carrington Event dan menyebabkan lumpuhnya jaringan telegraf
transatlantik antara Amerika dan Eropa.
Eksplorasi Matahari
Solar
Maximum Mission, salah satu satelit yang diluncurkan Amerika Serikat untuk
mempelajari Matahari.
Pesawat ulang-alik
yang pertama kali berhasil masuk ke orbit Matahari adalah Pioneer 4. Pioneer 4,
yang diluncurkan tanggal 3 Maret 1959 oleh Amerika Serikat, menjadi pionir dalam sejarah
eksplorasi Matahari. Keberhasilan tersebut diikuti oleh peluncuran Pioneer 5 -
Pioneer 9 selama 1959-1968 yang memang bertujuan untuk mempelajari tentang
Matahari. Pada 26 Mei 1973, stasiun luar angkasa
Amerikas Serikat bernama Skylab diluncurkan dengan membawa 3 awak. Skylab
membawa Apollo Telescope Mount (ATM) yang digunakan untuk mengambil lebih dari
150.000 gambar Matahari.
Pesawat ulang-alik
lainnya, Helios I berhasil mengorbit hingga mencapai jarak 47 juta km dari
Matahari (memasuki orbit Merkuri). Helios I terus berputar untuk memastikan
seluruh bagian pesawat mendapat jumlah panas yang sama dari Matahari. Helios I
bertugas mengumpulkan data-data mengenai Matahari. Pesawat ulang-alik hasil
kerjasama Amerika Serikat dan Jerman ini beroperasi sejak
10 Desember 1974 hingga akhir 1982. Helios II diluncurkan pada 16 Januari 1976
dan berhasil mencapai jarak 43 juta km dari Matahari. Misi Helios II selesai
pada April 1976 namun dibiarkan tetap berada di orbit.
Solar Maximum Mission
didesain untuk melakukan observasi aktivitas Matahari terutama bintik dan api
Matahari saat Matahari berada pada periode aktivitas maksimum. SMM diluncurkan
oleh Amerika Serikat pada 14 Februari 1980. Selama perjalanannya, SMM pernah
mengalami kerusakan namun berhasil diperbaiki oleh awak pesawat ulang
alik Challenger. SMM terus berada di orbit Bumi selama melakukan
observasi. SMM mengumpulkan data hingga 24 November 1989 dan terbakar saat masuk
kembali ke atmosfer Bumi pada 2 Desember 1989.
Pesawat ulang alik
Ulysses adalah hasil proyek internasional untuk mempelajari kutub-kutub
Matahari, diluncurkan pada 6 Oktober 1990. Sedangkan Yohkoh adalah pesawat
ulang alik yang diluncurkan untuk mempelajari radiasi energi tinggi dari
Matahari. Yohkoh merupakan hasil kerjasama Jepang, Amerika Serikat, dan Inggris
yang diluncurkan pada 31 Agustus 1991.
Misi eksplorasi
Matahari yang paling terkenal adalah Solar and Heliospheric Observatory (SOHO)
yang dikembangkan oleh Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) bekerja sama
dengan Agensi Luar Angkasa Eropa (ESA) dan diluncurkan pada 12 Desember 1995.
SOHO bertugas mengumpulkan data struktur internal, proses fisik yang terjadi,
serta pengambilan gambar dan diagnosis spektroskopis Matahari. SOHO ditempatkan
pada jarak 1,5 juta km dari Bumi dan masih beroperasi hingga sekarang.
Misi eksplorasi terbaru
dari NASA adalah pesawat ulang alik kembar bernama STEREO yang diluncurkan pada
26 Oktober 2006. STEREO bertugas untuk menganalisis dan mengambil gambar
Matahari dalam bentuk 3 dimensi. Solar Dynamics Observatory Mission adalah misi
eksplorasi NASA yang sedang dalam pengembangan dan telah dipublikasikan pada
April 2008. Solar Dynamics Observatory Mission diperkirakan akan mengorbit
untuk mempelajari dinamika Matahari yang meliputi aktivitas Matahari, evolusi
atmosfer Matahari, dan pengaruh radiasi Matahari terhadap planet-planet lain.
Matahari sebagai simbol kepercayaan dan kebudayaan
Matahari telah menjadi
simbol penting di banyak kebudayaan sepanjang peradaban manusia. Dalam mitologi
dimiliki oleh berbagai bangsa di dunia, Matahari memiliki peranan yang sangat
penting di dalam kehidupan masyarakatnya. Matahari dikenal dengan nama yang
berbeda-beda pada tiap kebudayaan dan seringkali disembah sebagai dewa.
Peran Matahari di berbagai kebudayaan dan kepercayaan
- Ra (atau Re) adalah dipuja sebagai Dewa Matahari sekaligus pencipta di kebudayaan Mesir Kuno. Pada hieroglif, Matahari digambarkan sebagai sebuah cakram. Ra menyimbolkan mata langit sehingga sering digambarkan sebagai cakram yang berada pada kepala burung falkon atau cakram bersayap. Dewa Ra dipercaya mengendarai kereta perang melintasi langit di siang hari. Dewa Ra juga digambarkan sebagai penjaga pharaoh atau Raja Mesir. Selain itu, Ra digambarkan sebagai dewa yang sudah tua dan tinggal di langit untuk mengawasi dunia.
- Dalam mitologi India, Matahari disebut dengan nama Surya. Selain sebagai Matahari itu sendiri, Surya juga dikenal sebagai dewa Matahari. Kata surya berasal dari bahasa Sanskerta sur atau svar yang berakhir bersinar. Surya digambarkan sebagai dewa yang memegang keseimbangan di muka Bumi. Penyembahan Matahari telah dilakukan oleh penganut kepercayaan Hindu selama ribuan tahun. Kini perayaan Matahari terbit masih dilangsungkan di pinggiran Sungai Gangga yang terletak di kota tersuci di India, kota Benares. Surya Namaskar atau penghormatan kepada Matahari adalah sebuah gerakan penting dalam yoga.
- Helios adalah dewa Matahari dalam mitologi Yunani. Helios disebut juga sebagai Sol Invictus di kebudayaan Romawi. Selain itu, Helios juga merupakan sisi lain dari Apollo. Dikisahkan Helios adalah dewa yang bermahkotakan halo Matahari dan mengendarai kereta perang menuju ke angkasa. Helios adalah dewa yang bertanggung jawab memberikan cahaya ke surga dan Bumi dengan cara menambat Matahari di kereta yang dikendarainya.
- Bangsa Inca menyembah dewa Matahari yang bernama Inti, sebagai dewa tertinggi. Dewa Inti dipercaya menganugerahkan peradaban Inca kepada anaknya, Manco Capac, yang juga merupakan raja bangsa Inca yang pertama. Bangsa Inca menyebut diri mereka sebagai anak-anak Matahari. Setiap tahun mereka memberikan persembahan hasil panen dalam jumlah besar untuk upacara-upacara yang berhubungan dengan penyembahan Matahari.
- Dewa Matahari yang disembah oleh bangsa Maya adalah Kinich-ahau. Kinich-ahau adalah pemimpin bagian utara.
- Suku Aztec menyembah Huitzilopochtli, yang merupakan dewa perang dan simbol Matahari. Setiap hari Huitzilopochtli dikisahkan menggunakan sinar Matahari untuk mengusir kegelapan dari langit, namun setiap malam dewa ini mati dan kegelapan datang kembali. Untuk memberi kekuatan pada dewa mereka, bangsa Aztec mempersembahkan jantung manusia setiap hari.
- Shintoisme merupakan agama yang berinti pada penyembahan Dewi Matahari yang bernama Amaterasu masih terus bertahan di Jepang. Jepang memiliki julukan "Negara Matahari Terbit".
Intihuatana,
bangunan yang berfungsi sebagai penanda waktu di masa peradaban Inca.
Bangunan dan benda yang berhubungan dengan Matahari
- Jam Matahari adalah seperangkat alat yang dipakai sebagai penunjuk waktu berdasarkan bayangan gnomon (batang atau lempengan penanda)yang berubah-ubah letaknya seiring dengan pergerakan Bumi terhadap Matahari. Jam Matahari berkembang di antara kebudayaan kuno Babylonia, Yunani, Mesir, Romawi, Cina, dan Jepang. Jam Matahari tertua yang pernah ditemukan oleh Chaldean Berosis, yang hidup sekitar 340 SM. Beberapa artefak jam Matahari lain ditemukan di Tivoli, Italia tahun 1746, di Castel Nuovo tahun 1751, di Rigano tahun 1751, dan di Pompeii tahun 1762.
- Stonehenge yang terletak di Wiltshire, Inggris, memiliki pilar batu terbesar yang disebut Heelstone menandai posisi terbitnya Matahari tanggal 21 Juni (posisi Matahari tepat di utara Bumi).
- Observatorium kuno yang dibangun bagi Dewa Ra masih dapat ditemui di Luxor, sebuah kota di dekat Sungai Nil di Mesir. Sedangkan El Karmak adalah kuil yang juga dibangun untuk Dewa Ra dan terletak di timur laut Luxor. Ratusan obelisk Mesir yang berfungsi sebagai jam Matahari pada masanya juga dapat ditemukan di Luxor dan Heliopolis (kota Matahari).
- Salah satu bangunan terkenal yang didedikasikan untuk Surya dibangun pada abad ke 13 bernama Surya Deula (Candi Matahari) yang terletak Konarak, India.
- Pilar Intihuatana yang terletak di kawasan Machu Picchu adalah bangun yang didirikan oleh bangsa Inca. Pada tengah hari setiap tanggal 21 Maret dan 21 September, posisi Matahari akan berada hampir tepat di atas pilar sehingga tidak akan ada bayangan pilar sama sekali. Pada saat inilah, masyarakat Inca akan mengadakan upacara di tempat tersebut karena mereka percaya bahwa Matahari sedang diikat di langit. Intihuatana dipakai untuk menentukan hari di mana terjadi equinox (lama siang hari sama dengan malam hari) dan periode-periode astronomis lainnya. Bangsa Maya terkenal dengan kalender berisikan 365 hari dan 260 hari yang dibuat berdasarkan pengamatan astronomis, termasuk terhadap Matahari. Kalendar 365 hari ini disebut Haab, sedangkan kalender 260 hari disebut Tzolkin.
- Kalender Aztec dipahat di atas sebuah baru berbentuk lingkaran. Isinya adalah 365 siklus kalender berdasarkan Matahari dan 260 siklus ritual. Kalender batu Aztec ini kini disimpan di National Museum of Anthropology and History di Chapultepec Park, Mexico City.
- Matahari juga telah menjadi obyek yang menarik bagi pelukis dan penulis terkenal dunia. Claude Monet, Joan Miro, Caspar David Friedrich (judul lukisan: Woman in Morning Sun - Wanita dalam Matahari Pagi , dan Vincent van Gogh (judul lukisan: Another Light, A Stronger Sun - Cahaya Lain, Matahari yang Lebih Kuat) adalah beberapa pelukis yang pernah menjadikan Matahari sebagai objek lukisannya. Sedangkan Ralph Waldo Emerson dan Friedrich Nietzsche adalah penulis dan filsuf yang pernah membuat cerita, puisi, maupun kata-kata mutiara dengan subjek Matahari.
Manfaat dan peran Matahari
Matahari adalah sumber
energi bagi kehidupan. Matahari memiliki banyak manfaat dan peran yang sangat
penting bagi kehidupan seperti:
- Panas Matahari memberikan suhu yang pas untuk kelangsungan hidup organisme di Bumi. Bumi juga menerima energi Matahari dalam jumlah yang pas untuk membuat air tetap berbentuk cair, yang mana merupakan salah satu penyokong kehidupanSelain itu panas Matahari memungkinkan adanya angin, siklus hujan, cuaca, dan iklim.
- Cahaya Matahari dimanfaatkan secara langsung oleh tumbuhan berklorofil untuk melangsungkan fotosintesis, sehingga tumbuhan dapat tumbuh serta menghasilkan oksigen dan berperan sebagai sumber pangan bagi hewan dan manusia. Mahluk hidup yang sudah mati akan menjadi fosil yang menghasilkan minyak Bumi dan batu bara sebagai sumber energi. Hal ini merupakan peran dari energi Matahari secara tidak langsung
Panel
surya dipasang di atap rumah untuk menangkap sinar Matahari dan mengubahnya
menjadi energi listrik.
- Pembangkit listrik tenaga Matahari adalah moda baru pembangkit listrik dengan sumber energi terbarukan.[59] Pembangkit listrik ini terdiri dari kaca-kaca besar atau panel yang akan menangkap cahaya Matahari dan mengkonsentrasikannya ke satu titik.[59] Panas yang ditangkap kemudian digunakan untuk menghasilkan uap panas bertekanan, yang akan dipakai untuk menjalankan turbin sehingga energi listrik dapat dihasilkan. Prinsip panel surya adalah penggunaan sel surya atau sel photovoltaic yang terbuat dari silikon untuk menangkap sinar Matahari. Sel surya sudah banyak dipakai untuk kalkulator tenaga surya. Panel surya sudah banyak dipasang di atap bangunan dan rumah di daerah perkotaan untuk mendapatkan listrik dengan gratis.
- Pergerakan rotasi Bumi menyebabkan ada bagian yang menerima sinar Matahari dan ada yang tidak. Hal inilah yang menciptakan adanya hari siang dan malam di Bumi. Sedangkan pergerak Bumi mengelilingi Matahari menyebabkan terjadinya musim.
- Matahari menjadi penyatu planet-planet dan benda angkasa lain di sistem tata surya yang bergerak atau berotasi mengelilinya. Keseluruhan sistem dapat berputar di luar angkasa karena ditahan oleh gaya gravitasi Matahari yang sangat besar.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Matahari atau
juga disebut Surya (dari nama Dewa "Surya" -
Dewa Matahari dalam kepercayaan Hindu) adalah bintang terdekat
dengan Bumi dengan
jarak rata-rata 149.680.000 kilometer (93.026.724
mil). Matahari serta kedelapan buah planet (yang sudah diketahui/ditemukan oleh
manusia) membentuk Tata Surya. Matahari dikategorikan sebagai bintang kecil
jenis G.
Matahari adalah bintang terdekat dengan Bumi
dengan jarak rata-rata 149.680.000 kilometer (93.026.724 mil). Matahari serta
kedelapan buah planet (yang sudah diketahui/ditemukan oleh manusia) membentuk
Tata Surya.
Matahari adalah suatu bola gas yang pijar dan
ternyata tidak berbentuk bulat betul. Matahari mempunyai katulistiwa dan kutub
karena gerak rotasinya. Garis tengah ekuatorialnya 864.000 mil, sedangkan garis
tengah antar kutubnya 43 mil lebih pendek. Matahari merupakan anggota Tata
Surya yang paling besar, karena 98% massa Tata Surya terkumpul pada matahari.
Di samping sebagai pusat peredaran, matahari
juga merupakan pusat sumber tenaga di lingkungan tata surya. Matahari terdiri
dari inti dan tiga lapisan kulit, masing-masing fotosfer, kromosfer dan korona.
Untuk terus bersinar, matahari, yang terdiri dari gas panas menukar zat
hidrogen dengan zat helium melalui reaksi fusi nuklir pada kadar 600 juta ton,
dengan itu kehilangan empat juta ton massa setiap saat.
Matahari dipercayai terbentuk pada 4,6 miliar
tahun lalu. Kepadatan massa matahari adalah 1,41 berbanding massa air. Jumlah
tenaga matahari yang sampai ke permukaan Bumi yang dikenali sebagai konstan
surya menyamai 1.370 watt per meter persegi setiap saat. Matahari sebagai pusat
Tata Surya merupakan bintang generasi kedua. Material dari matahari terbentuk
dari ledakan bintang generasi pertama seperti yang diyakini oleh ilmuwan,
bahwasanya alam semesta ini terbentuk oleh ledakan big bang sekitar 14.000 juta
tahun lalu.
izin copy :)
BalasHapusizin copy kak
BalasHapusizin copy bang buat tugas
BalasHapusizin copas..
BalasHapusIzin Copy Kak c:
BalasHapusgmana caranya copas biar nggak berantakan..
BalasHapusKurang daftar pustakanya tolong bantu saya
BalasHapusitu ngambil dari buku apa aja kak
BalasHapus