jooz

Senin, 03 Januari 2011

ilmu nujum

astrologi – ilmu nujum – klenik – jimat – sesaji – rajah – zodiak – feng shui – ramalan bintang – dukun – sihir – santet – bertentangan dengan ajaran islam

astrologi – ilmu nujum – klenik – jimat – sesaji – rajah – zodiak – feng shui – ramalan bintang – dukun – sihir – santet – bertentangan dengan ajaran islam
Betapa banyak ritual kesyirikan yang dipersembahkan untuk hewan keramat seperti Kyai Slamet, tokoh-tokoh rekaan macam Nyi Roro Kidul, atau benda/tempat “keramat” yang jumlahnya tak terhitung lagi. Juga “aksesoris” kesyirikan berupa jimat, rajah penolak bala, dsb. Di dunia modern pun kita mengenal astrologi, feng shui, dan sejenisnya. Pertanyaannya, di mana pengakuan bahwa Allah Maha Pelindung, bahwa Allah yang mengatur segala urusan makhluk-Nya termasuk rizki, karir, jodoh, dan lainnya?
Dzat yang menciptakan, menguasai, dan mengatur alam semesta ini adalah Allah Subhanahu wa Ta’ala. Oleh sebab itu, selayaknya manusia hanya beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Inilah yang disebut dengan Tauhid Uluhiyyah. Setelah ini, kita akan meringkas penyebutannya dengan satu kata saja yaitu tauhid. Karena inilah intisari dari seluruh jenis tauhid.
Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menciptakan bagi manusia berbagai sarana dan prasarana berupa alam semesta ini. Semua itu untuk mewujudkan peribadahan kepada-Nya. Allah Subhanahu wa Ta’ala juga membantu mereka untuk mewujudkan peribadahan tersebut dengan limpahan rizki. Sedangkan Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak membutuhkan imbalan apa pun dari para makhluk-Nya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman yang artinya:
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku. Aku tidak menghendaki rizki sedikit pun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi Aku makan. Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rizki yang mempunyai kekuatan lagi sangat kokoh.” (Adz-Dzariyat: 56-58)
Sesungguhnya tauhid tertanam pada jiwa manusia secara fitrah. Namun asal fitrah ini bisa dirusak oleh bujuk rayu setan yang memalingkan dari tauhid dan menjerumuskan ke dalam syirik. Para setan baik dari kalangan jin dan manusia bahu-membahu untuk menyesatkan manusia dengan ucapan-ucapan yang indah.
Asy-Syaikh Abdurrahman As-Sa’di berkata, “Termasuk keutamaan tauhid adalah:
1. Dapat menghapus dosa-dosa.
2. Merupakan faktor terbesar dalam melapangkan berbagai kesusahan serta bisa menjadi penangkal dari berbagai akibat buruk dalam kehidupan dunia dan akhirat.
3. Mencegah kekekalan dalam api neraka meskipun dalam hatinya hanya tertanam keimanan sebesar biji sawi. Juga mencegah masuk neraka secara mutlak bila dia menyempurnakannya dalam hati. Ini termasuk keutamaan tauhid yang paling mulia.
4. Memberi petunjuk dan rasa aman yang sempurna di dunia dan akhirat kepada pemiliknya.
5. Merupakan sebab satu-satunya untuk menggapai ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala dan pahala-Nya. Orang yang paling bahagia dalam memperoleh syafaat Muhammad Subhanahu wa Ta’ala adalah yang mengucapkan La ilaha illallah dengan ikhlas dari hatinya.
6. Penerimaan seluruh amalan dan ucapan, baik yang tampak dan yang tersembunyi tergantung kepada tauhid seseorang. Demikian pula penyempurnaan dan pemberian ganjarannya. Perkara-perkara ini menjadi sempurna dan lengkap tatkala tauhid dan keikhlasan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala menguat. Ini termasuk keutamaan tauhid yang paling besar.
7. Memudahkan seorang hamba untuk melakukan kebaikan-kebaikan dan meninggalkan kemungkaran-kemungkaran, serta menghiburnya tatkala menghadapi berbagai musibah. Seorang yang ikhlas kepada Allah dalam beriman dan bertauhid akan merasa ringan untuk melakukan ketaatan-ketaatan karena dia mengharapkan pahala dan keridhaan Rabbnya. Meninggalkan hawa nafsu yang berupa maksiat terasa ringan baginya, karena dia takut terhadap kemurkaan dan siksa Rabbnya.
8. Bila tauhid sempurna dalam hati seseorang, Allah menjadikan pemiliknya mencintai keimanan serta menghiasinya dalam hatinya. Selanjutnya Allah menjadikan pemiliknya membenci kekafiran, kefasikan, dan kemaksiatan. Lalu Allah menggolongkannya ke dalam orang-orang yang terbimbing.
9. Meringankan segala kesulitan dan rasa sakit bagi seorang hamba. Semua itu sesuai dengan penyempurnaan tauhid dan iman yang dilakukan oleh seorang hamba. Sesuai pula dengan sikap seorang hamba saat menerima segala kesulitan dan rasa sakit dengan hati yang lapang, jiwa yang tenang, pasrah dan ridha terhadap ketentuan-ketentuan Allah Subhanahu wa Ta’ala yang menyakitkan.
10. Melepaskan seorang hamba dari perbudakan, ketergantungan, rasa takut, pengharapan dan beramal untuk makhluk. Inilah keagungan dan kemuliaan yang hakiki. Bersamaan dengan itu, dia hanya beribadah dan menghambakan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, tidak mengharap, takut dan kembali kecuali hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dengan demikian sempurna keberuntungannya dan terbukti keberhasilannya. Ini termasuk keutamaan tauhid yang paling besar.
11. Bila tauhid sempurna dalam hati seseorang dan terealisasi lengkap dengan keikhlasan yang sempurna, amalnya yang sedikit akan berubah menjadi banyak. Segenap amal dan ucapannya berlipat ganda tanpa batas dan hitungan. Kalimat ikhlas (La ilaha illallah) menjadi berat dalam timbangan amal hamba Allah Subhanahu wa Ta’ala ini sehingga tak terimbangi oleh langit dan bumi beserta seluruh makhluk penghuninya. Perkara ini sebagaimana disebutkan dalam hadits Abu Sa’id radhiyallahu ‘anhu dan hadits tentang sebuah kartu yang bertuliskan La ilaha ilallah tapi mampu mengalahkan berat timbangan 99 gulungan catatan dosa, padahal setiap gulungan sejauh mata memandang. Hal itu karena keikhlasan orang yang mengucapkannya. Betapa banyak orang yang mengucapkannya tetapi tidak mencapai prestasi ini, sebab di dalam hatinya tidak terdapat tauhid dan keikhlasan yang sempurna seperti atau mendekati yang terdapat dalam hati hamba-Nya itu. Ini termasuk keutamaan tauhid yang tak bisa tertandingi oleh sesuatu apapun.
12. Allah Subhanahu wa Ta’ala menjamin kemenangan dan pertolongan di dunia, keagungan, kemuliaan, petunjuk, kemudahan, perbaikan kondisi dan situasi, serta pelurusan ucapan dan perbuatan bagi pemilik tauhid.
13. Allah Subhanahu wa Ta’ala menghindarkan orang-orang yang bertauhid dan beriman dari keburukan-keburukan dunia dan akhirat. Allah Subhanahu wa Ta’ala menganugerahi mereka kehidupan yang baik, ketenangan kepada-Nya dan kenyamanan dengan mengingat-Nya.
Cukup banyak dalil yang menguatkan keterangan ini baik dari Al-Qur`an maupun As-Sunnah. Wallahu a’lam.
Dengan demikian, cukup besar dan banyak keutamaan yang Allah Subhanahu wa Ta’ala limpahkan bagi para hamba-Nya yang bertauhid. Sangat beruntung orang yang bisa menggapai seluruh keutamaannya. Namun keberhasilan total hanya milik orang-orang yang mampu menyempurnakan tauhid sepenuhnya. Tentunya manusia bertingkat-tingkat dalam mewujudkan tauhid kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Mereka tidak berada pada satu tingkatan. Masing-masing menggapai keutamaan tauhid sesuai dengan prestasinya dalam menerapkan tauhid.
“Itulah keutamaan Allah, Dia berikan kepada orang yang dikehendakinya. Dan Allah adalah Dzat yang memliki keutamaan yang besar.” (Al-Jumu’ah: 4)
Wallahu a’lam bish-shawab.
sumber: Tauhid Uluhiyyah, Inti Tauhid; Penulis: Al-Ustadz Abdul Mu’thi
www.asysyariah.com
===========================
astrologi – ilmu nujum – klenik – jimat – sesaji – rajah – zodiak – feng shui – ramalan bintang – dukun – sihir – santet – bertentangan dengan ajaran islam
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar